Posted by
Fahrizal
|
0
comments
Praising ‚ Pricing
Praising ‚ Pricing
Mitra bisnis, pada suatu hari di Jakarta ada pesta
perkawinan orang-orang kaya. Salah satu orang kaya tersebut adalah seorang ibu
berambut panjang sedang bingung karena dia belum ke salon. Dalam kebingungannya
dia memanggil salah satu penata rambut ternama di Jakarta untuk datang ke rumahnya. Setelah
melihat sesaat rambut yang panjang tersebut, penata rambut tersebut langsung
bergerak. Dengan menggunakan alat-alat yang dipunyai, dia menata rambut tanpa
menggunakan minyak, sabun, sampo atau apapun. Penata rambut ini hanya
menggunakan tangan dan beberapa tusuk konde. Setelah 30 menit berlalu,
pekerjaan menata selesai dan rambut ibu tersebut berubah menjadi sangat bagus.
Sang ibu sangat puas melihat hasilnya. Kemudian si ibu bertanya berapa dia
harus membayar biayanya. Karena penata tersebut orang terkenal, maka tarif yang
dikenakan juga mahal, sekitar Rp 1.500.000. Sang ibu kelihatan marah karena
biaya yang kelewat mahal. Pasalnya penataan tersebut tanpa menggunakan sampo
atau pun obat lain. Apalagi tusuk konde yang digunakan adalah milik ibu
tersebut.Penata rambut tersebut tersenyum dan kemudian mencabut ketiga tusuk
konde yang dikenakan pada rambut ibu itu. Maka dalam sekejap rambut sang ibu
tersebut terurai kembali seperti 30 menit lalu. Penata rambut itu berkata,
"Ya, sudah kalau ibu tidak mau membayar sejumlah itu. Saya pulang
saja". Kemudian dia ngeloyor pergi. Mitra bisnis, kadang kita sering
menilai apa yang dilakukan seseorang hanya dengan angka
atau
nilai. Barangnya pakai apa dan kita juga sayang kalau membayar sebuah jasa atau
keahlian seseorang. Tetapi coba Anda pikir, apa sih yang dicari dari penataan
rambut tersebut? Yang pasti adalah sebuah kecantikan serta penampilan yang
prima. Kalau hal tersebut telah dicapai walau hanya 30 menit dan tanpa
menggunakan ini dan itu, maka selayaknyalah untuk memberikan harga yang pantas
untuk jasa yang telah dilakukan orang itu. Intinya adalah cobalah untuk
menghargai kemampuan dan kelebihan orang lain yang memang sangat baik. Tidak
menilai sesuatu (jasa) itu karena menggunakan ini dan itu. Ada orang bilang bahwa suatu hari saat Picaso
sedang makan siang, datanglah seorang kaya untuk dilukis. Menggunakan serbet
restoran dan spidol di sakunya, Picaso mulai menggambar. Setelah lima menit Picaso
menyodorkannya kepada orang itu sambil memasang tarif U$ 1.000. Orang kaya
tersebut terbelalak, "Masak lima
menitmu seharga U$ 1000?" Picaso bilang, "Ini adalah pengalaman dan
karya saya selama 30 tahun selama saya melukis. Memang saya mengerjakannya lima menit. Tetapi di
belakang lima
menit ini ada 30 tahun masa selama saya menjadi pelukis yang perlu saya
tuangkan untuk menghasilkan karya yang limamenit ini". Demikian business wisdom kita hari ini. Semoga bermanfaat
0 comments: