Posted by
Fahrizal
|
0
comments
Paket Individu
Paket Individu
Mitra bisnis, kadang kita sering
memarahi anak sendiri. Kenapa anak kita tidak sepandai anak tetangga.
"Kamu kok tidak bisa sepintar mereka?" Kalimat inilah yang mungkin
pernah kita diberikan ke anak-anak kita.Tetapi kadang kita juga lupa bahwa
selain pintar, anak tetangga begitu nakal dan ceroboh. Lalu apa yang sebenarnya
kita lihat? Kadang kita hanya menginginkan sebagian saja dari contoh yang
dilihat dan tidak mau mengambil seluruh paketnya. Anda sering melihat
orang-orang yang kreatif, berani, pantang menyerah, dan mempunyai semangat luar
biasa. Tetapi Anda juga menginginkan mereka taat peraturan. Misalnya, datang ke
kantor tepat waktu. Seperti yang ada pada para salesman yang baik. Mereka
biasanya agak susah mengurus surat
administrasi dan ceroboh pada hal-hal kecil. Tetapi kalau kita balik dan
menginginkan orang-orang administrasi menjadi kreatif, jelas tidak bisa!
Kenapa? Bisa jadi karena ada orang yang sudah bertahun-tahun menjadi accounting
yang setiap hari teratur dan rapi dalam setiap pekerjaannya, selalu benar tidak
pernah ada kesalahan sedikitpun. Akhirnya dia tidak pernah menjadi kreatif.
Maka, kita harus melihat setiap individu sebagai paket keseluruhan yang memang
tidak bisa dipisahkan. Tidak bisa diambil hanya enaknya saja, kemudian
dijadikan satu. Karena setiap orang itu masimg – masing datang dengan satu
kesatuan yang utuh yang harus kita terima. Memang kita bisa memperbaiki
sebagian dari paket itu dengan melatih, mempercantik dan hal-hal yang lain.
Tetapi kita tidak bisa merubah hal itu dengan drastis. Contohnya begini, kalau
Anda mempunyai seorang pacar dan menginginkan
pacar
Anda seorang yang tinggi, cantik, seksi, pintar, menurut kepada Anda, dan
lain-lain yang bagus-bagus saja pasti tidak bisa! Anda dapat yang cantik,
tinggi, pintar tetapi masalahnya tidak cinta dengan Anda. Anda dapat yang
cinta, tapi tidak canti dan sexy. Dan seterusnya, kita tidak bisa mendapatkan
semua yang bagus dalam satu paket. Begitu juga halnya dengan karyawan kita.
Kita tidak bisa mengharuskan semua karyawan bersikap dan berkemampuan perfect.
Tidak ada karyawan yang selalu menurut, mempunyai kreativitas tinggi, mau
datang on time, pekerjaannya selalu baik, semua dalam satu paket. Itu hanya ada
dalam mimpi-mimpi saja. Selalu saja orang datang dalam keadaan yang berbeda
dari orang lain. Ada
yang sangat kreatif, dinamis, bisa menghadapi para karyawan, bisa melakukan ini
dan itu, tetapi kurang pintar. Ada
juga yang pandai, cerdas dan lain-lain tetapi tidak bisa berkomunikasi dengan
baik. Itulah perbedaan masing-masing orang. Sebagai pemimpin yang baik, kitalah
yang harus bisa menganalisa apa yang terbaik untuk setiap individu tersebut
dalam setiap mengerjakan pekerjaan di tempat yang berbeda. Kita juga harus bisa
memanfaatkan nilai-nilai positif dari orang tersebut dengan sebaik-baiknya.
Kita juga harus sedikit demi sedikit dan memaafkan kesalahan-kesalahan yang ada
dalam dirinya. Cobalah untuk menerima karyawan anda apa adanya sambil diperbaiki
sedikit demi sedikit. Sangat percuma kalau kita hanya mau yang baik – baik saja
dari diri karyawan dan orang orang di sekitar kita. Maka cobalah untuk selalu
bisa menerima setiap paket dari individu yang berbeda itu.
0 comments: